Menarik
bila kita mendengarkan dan menganalisa apa yang diungkapkan seorang Merry Riana
mengenai tips untuk meraih kesuksesan. Ia mengatakan dalam talkshow bersama MLD
Talk-In, demikian; "Saya memiliki 3 tips sederhana untuk bisa meraih
sukses yaitu: Think Big, Start Small and Move Fast", kata Merry.[1]
THINK
BIG – Bermimpi Besar
Bila
saudara berfikir bahwa mimpi yang disampaikan Merry Riana sebagai bunga-bunga
tidur maka, itu menjadi kekeliruan. Tapi bila saudara memaknai mimpi tersebut
sebagai harapan dan tujuan hidup, maka calonteolog.com juga menyamakan mimpi
itu dengan iman.
Loh
koq bisa ?
Saat
seorang menjalani hidup untuk mewujudkan mimpinya, maka saat itu pula seseorang
punya sinergi positif dalam diri dan jiwanya untuk meraih mimpi tersebut. Bila,
manusia tidak bermimpi bagaimana mungkin dirinya dikatakan hidup. Sama halnya
ketika seseorang tidak memiliki iman, ia hidup tapi diri dan jiwanya tidak
memiliki sinergi positif. Alhasil dia dikatakan telah mati, walaupun ia tidak
terkubur dalam tanah.
Setiap
orang harus memiliki iman dalam pekerjaannya, ini bukan soal saudara harus
bekerja sembari menyebarkan iman, itu kebenaran yang lain. Tapi calonteolog.com
ingin mengajak saudara untuk bekerja, bukan sekedar bekerja. Saudara harus menanamkan
iman dalam setiap pekerjaan saudara, agar kesemua itu bersifat progresif.
Tidak
berhenti pada hal itu saja, ketika saudara menanamkan iman dalam setiap
pekerjaan saudara. Ketahuilah bahwa, Allah tidak pernah tidur. (Bdk. Yoh 5:17). Ini menjadi hal penting bagi
saudara untuk tidak sekedar bermimpi, sebab saudara memiliki sikap optimis
ketika bermimpi. Semua orang memiliki mimpi, tapi tidak semua orang menaruhkan
iman dalam mimpinya. Alhasil, mimpinya hanya terwujud dari mindset yang tidak
bertumbuh, tidak berani memimpikan sesuatu yang diluar kemampuannya saat ini. Padahal
kemampuan setiap orang berkembang setiap waktunya, bila ia bersikap optimis,
belajar dan terus mengevaluasi untuk mengembangkan diri. Jangan heran, mimpi
tanpa iman memperlihatkan seorang pesimisme.
START
SMALL – Memulai dari hal yang kecil
Dalam
kesempatan tersebut, Merry Riana juga tidak lupa untuk berbicara tentang tindakan
setelah bermimpi. Sebab, baginya setiap
orang jangan hanya berhenti pada kata mimpi saja. Saudara harus memulai dari
hal yang kecil, tapi intens dan konsisten, jalani prosesnya dan nikmatilah. Itulah
perjuangan seorang pemimpi besar. Ia bukan tukang tidur, yang hanya
sibuk berangan-angan tanpa memulai apapun. Sebab, faktor penentu untuk
seseorang mencapai mimpinya bukanlah berdasarkan kemampuan sebelumnya.
Ini
bisa menjadi sesuatu yang tidak realistis, bila saudara tidak pernah menyadari
tentang kekecewaan, kegagalan dan kesalahan berarti yang telah menanti saudara.
Inilah kenyataan yang tidak boleh disembunyikan dari seorang pekerja. Tapi kenyataan
tersebut bukan untuk ditakutkan, selama saudara melangkah dengan iman. Sebab, mereka
yang melangkah dengan iman memungkinkan saudara untuk mencintai apa yang saudara
telah lakukan- dan tetap akan mencintainya meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
Ketika sseorang melangkah dengan iman sampai ke puncak mimpi besarnya, ia
percaya bahwa ada bayangan Allah yang selalu mengikuti perziarahannya. Karena itu,
saat kekecewaan, kegagalan dan kesalahan menghampirinya. Ia menyadari, Allah tetap
menopangnya dan membangkitkannya dari ketiga hal tersebut.
Seperti
halnya dengan Mazmur 121:1-8, teks ini merupakan nyanyian ziarah yang
dinyanyikan oleh orang-orang yang beribadah dalam perjalanan tahunan mereka ke
Yerusalem. Keyakinan bahwa Allah adalah “Penjaga” umat-Nya diulang sebanyak
lima kali (ay.3,4,5,7,8). Mazmur ini disusun menjadi empat couplet atau stanza
2 baris, masing-masing dengan tema yang berbeda, tetapi semuanya berkaitan
dengan perlindungan Allah. Ayat 1-2 menyatakan dengan khidmat bahwa pertolongan
datang dari yang “menjadikan langit dan bumi.” Ayat 3-4 menekankan bahwa Dia
tidak pernah tidur dalam menjaga umat-Nya. Ayat 5-6 menyatakan perlindungan-Nya
atas Israel siang dan malam. Selanjutnya ayat 7-8 menunjukkan perlindungan
kekal Allah adalah “dari sekarang sampai selama-lamanya.”. Mengapa dituliskan
demikian? Sebab mereka juga menyadari dalam perjalanannya akan ada
tantangan-tantangan yang pastinya akan mereka hadapi. Tapi, hal tersebut tidak
mengurungkan niat mereka untuk sampai menuju puncak Gunung Sion, tempat mereka
bertemu dengan Tuhan. Mengapa? Mereka menaruh iman dalam setiap langkahnya, kepercayaan
tentang Allah yang selalu menolong, menjagai dan melindungi. Itu yang
menyemangati mereka, untuk tetap konsisten melakukan perziarahan tersebut..
Demikian
pula refleksi ini, calonteolog.com tambahkan untuk saudara meraih mimpi besar
tersebut. Bukan sekedar merencanakannya, tetapi juga melangkah dan memulainya
dengan iman.
MOVE
PAST – Bergerak lebih cepat
Dalam
setiap pekerjaan dan usaha yang saudara lakukan, Merry Riana menyarankan untuk
mengejarnya dengan penuh semangat dan cepat. Di era industry 4.0 ini, pegerakan
perekonomian semakin cepat dan keras. Seperti beberapa pekan terakhir ini,
perang dagang membuat beberapa ekonomi bergejolak tidak menentu. Untuk itulah, calonteolog.com memberikan tambahan dari refleksi iman, yakni mengajak saudara untuk bekerja dengan iman. Mengapa? Karena saudara tidak boleh
lengah dalam setiap hal yang saudara mulai dan kerjakan. Saudara harus mampu
menyemangati diri sendiri, seperti teks sebelumnya. Bila saudara terus mengeluh
pada situasi dan keadaan, ataupun menyerah pada hal tersebut. Maka saudara akan
benar-benar ketinggalan. Saat ini semua orang sedang berusaha mencari potensi-potensi
yang tidak pernah dilihat oleh orang lain, untuk menghasilkan perekonomian lebih
baik. Semua tidak bergerak dengan dasar pendidikannya masing-masing.
Dalam
pemikiran calonteolog.com, seseorang yang bekerja dengan iman menyadari bahwa kasih
Allah setiap waktunya baru dan terus hidup. Dia memiliki pemahaman sebagai
manusia yang diciptakan dan dianugerahi dengan iman yang menghidupkan, terlebih
mengembangkan dirinya. Bila saudara tidak berfikir demikian, maka iman saudara
perlu dipertanyakan. Apakah iman saudara benar-benar bukanlah iman hafalan atau
iman bentukan para pemuka agama? Sebab mengimani dan memahami sesuatu hal, itu satu
kebenaran mengenai iman. Tapi memahami, mengiplikasikan dan mengembangkannya, sungguh
orang-orang inilah yang disebut sebagai orang yang berbahagia.
Komentar
Posting Komentar