MERAYAKAN KEHIDUPAN menjadi
topik yang sangat menarik saat ini. Banyak motivator, pengkhotbah dan video-video
bertebaran di media sosial kita berbicara tentang MERAYAKAN KEHIDUPAN. Tidak
heran, ciri manusia yang hidup dalam era modernisasi saat ini adalah instan,
praktis dan ekonomis.Selanjutnya sudah dapat dipastikan akibat yang muncul dari
perilaku manusia adalah : tidak mau repot, tidak mau melakukan sesuatu yang
tidak mendatangkan keuntungan, dan yang paling jelas adalah ketidakpedulian.
Dan sadar ataupun tidak, diakui ataupun tidak ternyata perilaku ini telah
menodai iman dan komitmen hidup kekristenan.
Kalau kita mau
merenungkan dan menyadari kehidupan kita sepenuhnya bukankah kita bisa hidup
dan kehidupan yang kita jalani seperti sekarang ini adalah wujud dari perhatian
dan kepedulian Allah (solidaritas Allah)?
Istilah
"solidaritas Allah" mengacu pada konsep dalam teologi Kristen di mana
Allah dipahami sebagai berada dalam solidaritas atau kebersamaan dengan umat
manusia. Ini terutama terlihat dalam inkarnasi Yesus Kristus;
1. Allah
menunjukkan solidaritas-Nya yang paling mendalam dengan manusia melalui
inkarnasi Yesus. Dengan menjadi manusia, Allah mengambil bagian dalam kondisi
manusia, termasuk penderitaan, cobaan, dan kematian.
2. Solidaritas
Allah juga terlihat dalam penderitaan dan kematian Yesus di salib. Ini
menunjukkan bahwa Allah memahami dan berbagi dalam penderitaan manusia.
3. Melalui
kebangkitan Yesus, Allah menunjukkan bahwa penderitaan dan kematian bukanlah
akhir. Ini memberikan harapan akan kehidupan baru dan penebusan bagi semua
orang.
Mempercayai dan mengimani
ke semua hal itu, membawa kita pada keselamatan. Sesuatu yang saat ini, layak
untuk kita rayakan dan menghidupinya. Sebab, hanya dengan menghidupi dan
merayakan keselamatanlah. Kita melampaui apa yang dunia katakan mengenai cara
untuk “Merayakan Kehidupan”. Mengapa, karena menghidupi dan merayakan
keselamatan, tidak hanya bicara tentang diri kita saja, tapi ini juga bicara
tentang
·
Kepedulian terhadap Sesama
Mengambil
inspirasi dari solidaritas Allah, orang Kristen dipanggil untuk menunjukkan
solidaritas terhadap sesama manusia, terutama mereka yang menderita atau
terpinggirkan. Ini bisa diwujudkan dalam bentuk tindakan amal, advokasi untuk
keadilan sosial, dan mendukung mereka yang membutuhkan.
·
Empati dan Pengertian
Dengan
memahami bahwa Allah turut merasakan penderitaan manusia, orang Kristen
diharapkan untuk berempati dan memahami penderitaan orang lain, serta
memberikan dukungan yang diperlukan.
·
Komunitas dan Persaudaraan
Solidaritas
Allah mendorong pembentukan komunitas yang saling mendukung dan menguatkan.
Dalam gereja dan komunitas Kristen, solidaritas ini diwujudkan melalui doa
bersama, pelayanan kepada yang lemah, dan menciptakan lingkungan yang inklusif
dan penuh kasih.
·
Keadilan Sosial
Mengikuti
contoh Yesus, umat Kristen didorong untuk bekerja demi keadilan sosial, melawan
ketidakadilan, dan memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas. Ini termasuk
bekerja melawan kemiskinan, diskriminasi, dan penindasan.
Dengan memahami dan
menerapkan konsep solidaritas Allah, orang Kristen dapat hidup dan merayakan
keselamatan yang mencerminkan kasih dan keadilan Allah dalam hidup kita, serta bagi
dunia ini.
Komentar
Posting Komentar