Setidaknya setahun
sekali, ada baiknya kita bertanya, “What am I on earth for?
Untuk apa saya ada di bumi ini?” Keberadaan kita bukanlah suatu
kebetulan. Setiap orang ditempatkan di bumi dengan maksud dan tujuan yang
telah ditentukan oleh sang Pencipta. Sudahkah kita menggenapi tujuan dan
rencana Allah bagi kita?
Kita telah menjalani
365 hari atau 8,760 jam di tahun 2023. Apakah hal signifikan yang telah terjadi
pada kita di tahun 2023. Apakah ada yang hal yang dapat kita banggakan atau
yang kita sesali? Apakah 8,760 jam itu telah kita jalankan sesuai dengan tujuan
dan rencana Allah bagi kita?
Di awal tahun banyak
orang yang membuat resolusi. Resolusi berasal dari kata bahasa Inggris “resolve”
yang bermaksud membuat suatu keputusan atau ketetapan hati untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Sebagai orang percaya, resolusi apakah yang harus kita
lakukan? Apakah resolusi yang bukan saja dapat mengubah hidup kita di 2024 tetapi
selama-lamanya?
Kehidupan adalah
persoalan pilihan. Dari awal di taman Firdaus, Adam dan Hawa sudah
diperhadapkan dengan pilihan. Di padang gurun, Iblis memperhadapkan Yesus
dengan pilihan. Setiap hari kita juga diperhadapkan dengan pilihan. Kalau kita
bisa membuat resolusi untuk setiap hari memilih untuk berpihak pada Allah dan
menolak untuk berpihak pada Iblis, kita sedang melakukan suatu resolusi yang
dapat mengubah kita selama-lamanya.
Namun, survei
menunjukkan bukan saja kebanyakan orang gagal melaksanakan resolusi mereka
tetapi mereka sudah lupa pada resolusi mereka pada akhir bulan Februari. Namun
apa yang berlaku pada orang banyak tidak seharusnya berlaku bagi kita yang
telah ditebus oleh darah Kristus. Karena kita dapat melakukan segala sesuatu
lewat Kristus yang memberi kita kekuatan (Fil. 4.13).
Tapi, kenapa ya. Banyak
orang gagal dalam melaksanakan resolusinya?
Mungkinkah?
Mungkinkah hal ini
terjadi karena kita tidak mengenal dan memahami diri kita sendiri? Kita menganggap
bahwa kita layak mencapai sesuatu yang luar biasa dengan resolusi tersebut.
Padahal, nyatanya kita hanya ingin meninggalkan diri sendiri dan lari dari diri
kita. Karena kenyataannya kita memang tidak pernah mengenal diri dan memahami
diri kita sendiri. Justru, orang lain lebih kita kenal dibanding dengan diri
kita sendiri. Semua terjadi atas kesibukan kita untuk membandingkan kehidupan
orang lain dengan kita. Alhasil, secara tidak sadar; perlahan-lahan kita tidak
pernah mensyukuri diri kita, tidak jujur pada diri kita sendiri dan berusaha
untuk kabur dari diri kita sendiri. Kegilaan yang luar biasa kan?
Jadi bagaimana
dong?
Mungkin ini tidak terlalu baru, tapi waktu ini masih
memungkinkan untuk kita menyusun dan merencanakannya untuk tahun 2024;
Pertama-tama, bolehkah
sedikit mengangkatkan kepalamu. Jangan lagi menundukkannya karena perasaan
rendah diri, apalagi berusaha mencari cari kehidupan orang lain yang lebih
susah untuk Anda bandingkan dan jadi alasan untuk bisa membanggakan diri. Percayalah
itu, tidak akan pernah berhasil membawa diri Anda terangkat dari kehidupan
orang lain. Hal terpenting yang perlu disadari justru, keyakinan bahwa hidup
ini terus berjalan dan Anda harus sadar bahwa Tuhan telah memberikan keistimewaan
yang luar biasa. Hal tersebut tidak sama dengan Nasi Goreng Special yang butuh
tambahan hidangan lain seperti telur, seafood atau daging untuk membuatnya
menjadi Special. Anda istimewa, bukan karena tambahan apapun. Tapi
karena mengembangkan diri Anda, dalam bimbingan dan penyertaan Roh Kudus yang
berkuasa dalam diri anda. Masih lebih berkuasa Roh Kudus kan, ketimbang roh
lainnya? hehehe
Jujur dan katakanlah
bahwa tidak butuh lebih untuk bahagia. Sebab yang Anda perlu lakukan untuk
bahagia adalah menikmati yang ada saat ini dan mengembangkannya semampu juga
sekuat yang kau bisa. Karena saat kau bisa menikmati semuanya, engkau bisa
menerima dirimu sendiri dan orang lain akan berusaha untuk menerima dirimu.
Faktanya, kamu tidak bisa menyenangkan banyak orang. Realitanya, semua akan
diam pada waktunya untuk menerima dan melihat dirimu dengan apa adanya.
Hentikan pertempuran
dengan orang lain dalam bentuk apapun dan kompetisi apapun yang Anda sebut
positif. Karena persaingan tidak pernah positif, itu selalu menghasilkan kemenangan
dan kegagalan. Faktanya semua orang menyukai kemenangan. Realitanya, tidak
semua dapat melewati dan menerima kegagalan. Maka, jangan terjebak oleh itu. Karena
tidak ada yang sepertimu, dan engkau tidak perlu seperti orang lain. Orang yang
lebih baik darimu hari ini adalah dirimu di hari esok
Bersyukurlah! Bukan
karena hidupmu lebih baik dari orang lain, tapi karena setiap harinya kamu
layak untuk mensyukuri perkembangan dalam hidup ini. Maka berkembanglah karena
kau mensyukuri hidupmu bukan karena mampu melampaui orang lain.
Terakhir, carilah lingkungan
yang dapat saling mengapresiasi dan hiduplah di dalamnya. Sebab engkau tak
memerlukan followers, bila engkau memiliki teman atau mungkin pasangan
yang selalu dapat mengapresiasi perkembanganmu. Benarkan?
Komentar
kalimat indah sederhana, penuh makna. i like it... biarlah resolusi bertumbuh dihati... paling tidak, sampai february... - bujur kalimbubu.. 🙏
Posting Komentar